Ada 4 tipe fitur order di saham:
- Normal adalah jenis order yang dipakai ketika beli/jual kayak biasa. Default. Bisa dilaksanakan dari jam 09.00 – 16.00.
- Booking adalah jenis order yang dipakai ketika Anda mau beli/jual saham besok hari, tapi takut kelupaan ngelakuin order saat jam 09.00 – 16.00 & juga bisa dipakai ketika kita ingin banget orderan kita didahului dibandingkan order – orderannya orang yang menggunakan tipe Normal.
- Automatic adalah jenis order yang dipakai ketika Anda mau TP/CL suatu saham. Juga pas mau beli/jual saham di target harga yg saya inginkan.
- GTC adalah jenis order yang dipakai ketika Anda mau beli/jual saham di harga tertentu, tapi pengen orderan kita selalu masuk antrian awal setiap hari sampai orderan tersebut terlaksana.
Contoh penggunaan Normal:
Kondisi #1:
Misal jam 8 pagi, dapat bocoran saham yg layak invest dari Saham Nyantai.
Pas dilihat ternyata saham TPMA harganya di 650 atau masih dibawah harga wajarnya, sehingga Anda jadi pengen beli.
⇣
Kondisi #2:
Jam 1 siang laporan keuangan saham SIDO keluar, setelah >>dihitung harga wajarnya dengan SNET<< Anda jadi tau ternyata SIDO akan turun lagi, nah karena pegang saham SIDO yang cukup banyak, Anda nggak mau nih loss lebih dalam lagi.
Akhirnya Anda putuskan harus CL saat itu juga.
Nah di kedua kondisi ini, Anda bisa tuh gunain order Normal ini.
⇣
Dengan kata lain Normal sangat cocok buat yang emang punya waktu buat pantau saham saat jam bursa saham buka.
Entah itu buat pantau chart-nya, pantau orderan match apa nggaknya, pantau kondisi bid offernya, INTI-nya Anda siap untuk pantengin kondisi saham yang ingin beli/dijual saat bursa saham buka.
Atau buat yang harus ambil tindakan secara langsung saat itu juga entah untuk mengurangi loss atau mengambil kesempatan yang ada.
Order Normal dapat dilakukan mulai jam 09.00 – 16.00.
Catatan: saat bursa saham tutup tapi orderan masih belum match, otomatis orderan akan batal otomatis.
⇣
Kelemahannya:
Dengan normal order, orderan Anda akan bersaing secara normal dengan orderan lainya. Yang ngantrinya dari jam 09.00 – 16.00.
Sehingga kemungkinan orderan Anda tidak match juga besar, kalau harus tanding dengan orderan tipe Booking.
Contoh penggunaan Booking:
Kondisi #1:
Misal pas pulang kerja, Anda baru saja ngeliat laporan keuangan saham NELY nih yang ternyata labanya naik tinggi banget.
Di tambah pas Anda cek NELY dengan >>Ilmu AO Sniper<<, ternyata memang saat ini merupakan waktu paling pas buat entry.
Gara-gara itu Anda jadi pengen BANGET beli saham NELY di harga 150 + nggak mau keduluan orang lain. Anda pengen langsung pesen saham malam itu juga.
⇣
Kondisi #2:
Pas sore hari, Anda lihat BBYB sepertinya harganya mau balik ke bawah lagi. Jadi biar profit yg sudah Anda dapat nggak ilang lagi, Anda harus jual saham BBYB besok hari.
Nah Anda pengen banget BBYB terjual besok dengan harga penutupan hari ini.
Nah di 2 kondisi ini, Anda bisa tuh gunain Booking karena:
- Bisa langsung di order sejak jam 17.00.
- Orderan Anda akan didahulukan dibandingkan orderan Normal.
Jadi kemungkinan NELY terbeli di harga 150 atau BBYB terjual lebih besar karena orderan Anda jadi prioritas pertama & nggak takut kelupaan buat pasang orderan besok harinya.
⇣
Dengan kata lain, Booking ini cocok buat yang emang gak ada waktu buat pantau saham esok hari, tapi tetap mau beli/jual saham yang sedang Anda incar.
Tapi sama seperti Normal, order dengan Booking juga akan batal otomatis kalau sampai jam penutupan bursa, orderan masih belum match.
Contoh penggunaan Automatic:
Misal nih Anda sudah punya saham ADRO.
- Setelah dianalisa ternyata target taking profit ADRO di harga 2.700.
- Dan biar aman ternyata titik stop lossnya di harga 1.900.
Masalahnya Anda nggak punya waktu buat mantengin chart saham setiap saat.
Nah disini Anda bisa tuh menggunakan Automatic.
⇣
Tinggal masukin rules
- Asalkan harga ADRO menyentuh harga 2.700, JUAL!
- Dan kalau sampai harga ADRO lebih rendah dari 1.900, JUAL!
Dengan begini Anda nggak perlu ribet lagi mantengin harga ADRO setiap saat.
Tinggal nunggu rulesnya berjalan.
⇣
Kelemahannya:
Begitu rulesnya udah jalan (harga yg jadi target tersentuh), yaudah tugas Automatic selesai.
Mau itu akhirnya kebeli atau enggak, kejual atau nggak, dianggap ordernya udah selesai.
Jadi automatic hanya sekedar proses ORDER-nya saja yang gak perlu dipantau. Sedangkan untuk tau hasilnya, kita tetap harus pantau ke status ordernya, terbeli atau enggaknya, di akhir hari.
Contoh penggunaan GTC:
Kondisi #1:
Misal nih Anda sudah pegang BNGA nih, terus setelah Anda analisa ternyata saham BNGA kemungkinan akan naik ke 2.975.
Permasalahannya: Anda nggak tau nih kapan harga itu bisa tercapai.
Cuman karena nggak mau kehilangan kesempatan & takut kalau sudah tercapai harganya turun lagi. Anda pengen nih pasang Order Jual BNGA di harga 2.975.
⇣
Kondisi #2:
Anda lihat BBRI lagi menuju supportnya di 4.670, karena merasa ada kesempatan buat masuk di titik supportnya lagi, Anda memutuskan untuk nungguin buat beli di harga tersebut.
Cuman Anda nggak tau nih kapan BBRI sampai ke titik itu lagi, mungkin aja 2 hari lagi, atau 1 minggu lagi, atau bahkan 1 bulan lagi, tapi Anda yakin banget pasti tercapai.
Sayangnya:
- Kalau pakai Normal kan harus pasang orderan setiap hari & orderan Anda nggak jadi prioritas pertama yg dilakukan.
- Sedangkan kalau pakai Booking, emang orderan Anda jadi prioritas pertama, tapi tetap saja kalau hari itu target harganya nggak tercapai, Anda harus pasang orderan setiap hari. Ribet Anda nggak punya waktu.
- Nah bisa sih pakai Automatic, takutnya ada hari saat target harga itu tersentuh, tapi nggak berhasil macth, jadi harus bikin ulang lagi.
Nah kalau kasusnya seperti ini, Anda bisa gunakan GTC.
Karena dengan GTC, orderan Anda akan selalu terpasang setiap hari + selalu jadi orderan prioritas pertama, sampai harga target harga tercapai atau sampai valid date-nya selesai.
⇣
Kelemahannya:
Nggak semua sekuritas memiliki fitur GTC, jadi nggak semua orang bisa melakukannya.
Valid date GTC ini biasanya maksimal 1 bulan, jadi misal harga BNGA belum menyentuh 2.975 atau BBRI belum turun ke angka 4.670 bulan ini, Anda harus buat lagi orderan GTC lagi.